TERBEBAS DARI DUALISME, SAAT CINTA KASIH & KEMANUSIAN MENJADI PENUNTUN

Tulisan ini adalah tentang “Kesadaran” pada Lapis ke-5 (dari total 7 Lapisan Kesadaran)
Sambungan dari :
—–
Manusia itu tersusun dari 3 elemen yang saling berkolaborasi, yaitu Tubuh, Jiwa & Pikiran
 
• TUBUH 100% hanya berkutat di alam dunia (alam kasar)
• PIKIRAN, lewat meditasi, dapat dikendalikan menjadi “Kesadaran”, dan kesadaran ini dapat terus ditingkatkan, dari Lapis 1 sampai 7.
 
• Sementara JIWA, lewat meditasi, dapat diperjalankan menuju Alam Cahaya. Jadi Jiwa itu berada di alam “hybrid”, baik alam dunia maupun alam Cahaya
Selama Jiwa masih saja berkutat pada tataran Tubuh fisik saja, maka akan selalu terjadi dualisme, yaitu tarik-menarik dan pertentangan antara nilai-nilai seperti :
• baik vs buruk
• benar vs keliru
• mulia vs jahat
• terang vs gelap
• pertobatan vs dosa
dan seterusnya……
 
Karena Tubuh fisik (darah & daging) memang berasal dari unsur tanah, yang cetak biru atau “default” nya memang membawa sifat-sifat dualisme.
 
Tubuh fisik memang tidak akan pernah bisa disucikan, tidak akan pernah bisa….
Akibatnya, Jiwa yang terlalu didominasi oleh Tubuh fisik (istilahnya : terlalu keduniawian) akan selalu terombang ambing diantara 2 kutub dualisme.
 
Lain lagi ceritanya bila Jiwa sudah melangkah masuk “ke dalam” Diri, dan mendekati DIRI SEJATI.
Itu adalah kondisi dimana Jiwa sudah masuk ke dalam ALAM CAHAYA (alam Kesejatian atau alam Ghoib).
 
Perjalanan di alam Cahaya ini, yang ditempuh melalui meditasi, akan mengantarkan kita pada pemahaman akan hal-hal seperti :
 
• alasan timbulnya dualisme
• hikmah di balik dualisme
• cara menyikapi dualisme
• cara lepas dari dualisme
 
Kesadaran tersebut, adalah tingkat kesadaran LAPIS KE-5 (dari 7 lapis kesadaran).
Di tahap ini, yang membimbing Jiwa sudah bukan lagi nilai-nilai dalam dualisme, tapi sifat-sifat dari Cahaya itu sendiri, yaitu:
 
• Cinta kasih (compassion)
• Kemanusiaan (humanity)
Sebagaimana diuraikan di tulisan-2 sebelumnya, DIRI SEJATI (Ruh / Atma / Sukma) terletak di alam Cahaya, sementara Cahaya itu sendiri hirarkinya berlapis-lapis :
• berawal dari Cahaya di atas segala Cahaya
• turun menyinari lapisan-2 tak berhingga Cahaya Semesta
• lalu turun lagi menyinari lapisan Cahaya Insan
• yang akan menyinari Diri Sejati
 
Transformasi Cahaya melalui hirarki & lapisan-2 ini, membawa energy CINTA KASIH
Lalu Diri Sejati yang akan terproyeksi menjadi Tubuh, Jiwa & Pikiran, membawa energy KEMANUSIAAN.
——–
APA ITU BENAR? APA ITU SALAH?
 
Pandangan soal benar-salah bisa menjadi sangat subyektif, tergantung dari nilai-nilai yang dianut pada sebuah kelompok masyarakat.
 
Hal yang dianggap benar pada satu kelompok, bisa menjadi salah pada kelompok yang lain
Yang dianggap mulia pada satu kelompok, bisa jadi malah dihujat pada kelompok yang lain
Panduan untuk nilai-nilai kebenaran wujudnya berupa konsensus sosial, ajaran moral, tradisi, atau ajaran agama.
 
Dan karena dualisme tadi, penafsiran & penjabaran dari nilai-nilai pada tradisi dan agama, bisa menjadi sangat SUBYEKTIF.
 
Lalu TRAGIS nya, demi membela nilai-nilai kebenaran yang diyakini, manusia tidak segan untuk bertikai satu sama lain, bahkan saling bunuh dan menghabisi.
 
Runtuhnya peradaban manusia (clash of civilization) terjadi saat manusia saling memerangi satu sama lain, atas nama tradisi atau ajaran agama nya.
 
Apakah tradisinya salah?
Apakah ajaran agama nya keliru?
 
BUKAN…..
Pertikaian itu timbul ketika nilai-nilai yang diajarkan oleh tradisi atau agama, DIPAHAMI dengan 100% Kesadaran duniawi (Kesadaran Tubuh fisik) yang masih diliputi oleh DUALISME
Tradisi dan agama, akan menjadi jalan pembawa Cahaya, apabila DIPAHAMI dengan Kesadaran Alam Cahaya yang membawa CINTA KASIH & KEMANUSIAAN
Dalam lintasan sejarah, para Nabi, Rasul, para Avatar, para suci, para Mahareshi, para Boddhisatva, adalah contoh dari manusia-manusia yang sudah terbebas dari dualisme.
——–
TERBEBAS DARI DUALISME
Kita bahas soal KEJAHATAN dulu…
Saat Anda membenci suatu tindak kejahatan, itu artinya Anda masih terjebak dalam dualisme.
 
Membenci kejahatan hanya akan menambah kegelapan di dunia, karena kebencian tidak akan pernah membawa Cahaya, bahkan saat Anda membenci kejahatan sekalipun.
 
Para pembawa Cahaya yang sudah lepas dari dualisme, paham bahwa kejahatan akan merusak kehidupan, maka mereka pun menghindarinya.
 
Tapi mereka tidak membenci kejahatan…..
Kenapa? Karena para pembawa Cahaya sudah paham, kenapa kejahatan diciptakan atau diijinkan Tuhan untuk terjadi.
 
Yaitu, untuk mendidik Jiwa manusia supaya memahami jalan sesat yang merusak kemanusiaan, sekaligus memberi kesempatan untuk bertobat.
 
Karena pertobatan itu adalah juga bagian dari perjalanan Jiwa menuju Diri Sejati. Pertobatan adalah Kesadaran LAPIS ke-6 (dari 7 lapis kesadaran).
 
Demikian pula dalam memandang KEBAIKAN.
Para pembawa Cahaya selalu menyerukan untuk berbuat kebaikan. Tapi mereka tidak akan terikat pada perbuatan kebaikan itu sendiri.
 
Para pembawa Cahaya yang sudah lepas dari dualisme paham, apa hakikat di balik kebaikan ataupun kejahatan.
 
• KEJAHATAN akan dihindari, karena bertentangan dengan kemanusiaan dan akan merusak petadaban.
• KEBAIKAN akan diserukan, karena menjunjung kemanusiaan dan akan membangun peradaban.
 
Itulah Tingkat Kesadaran yang sudah terbebas dari dualisme, bahwa apapun yang dilakukan, dasar pertimbangan nya adalah CINTA KASIH & KEMANUSIAAN.
 
Tidak ada kefanatikan pada apa yang dianggap baik, sekaligus tidak ada kebencian pada apa yang dianggap jahat.
 
SEBAGAI CONTOH :
Bukankah avatar Sri Krishna tidak pernah mengajarkan untuk melenyapkan iblis Kali.
Bukankah Buddha Gautama tidak pernah mengajarkan untuk melenyapkan iblis Mara.
Bukankah Yesus justru mendoakan para prajurit Romawi yang menyiksanya dan memohonkan ampunan untuk mereka.
Bukankah Muhammad tidak pernah mengajarkan untuk memusnahkan Dajjal.
Merekalah contoh manusia yang sudah terbebas dari dualisme. Hanya ada cinta kasih & kemanusiaan dalam tindakan dan pikiran mereka.
——-
Untuk pelatihan meditasi lanjutan, untuk memahami dan lepas dari dualisme, hubungi:
0816 1341 786

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *